Selasa, 09 November 2010

poetry's

Pesan dari kami…

Wahai jiwa-jiwa yang serakah
Yang terbakar nafsu angkara…..
Yang tertawa di nganga luka

Buka mata dan hatimu
Yang tertutup topeng kepalsuan
Yang tercoreng hitam kemunafikan

Dengarlah jerit tangis mereka
Yang usang dimakan derita
Yang kau bawa dan ciptakan

Kutanya saudaraku, tolong kau jawab….
Kusapa sahabatku, tolong jangan membisu….
Kuketuk pintu hatimu, tolong dengar aku …
Kusapa sekali lagi, tolong jang membatu…

Cukuplah sampai disini
Jangan kau kotori negri  ini
Dengan semua perangaimu

Hentikanlah semua…
Tiada guna kau congkak berdiri
Bila saudaramu yang terluka

Berkacalah pada jejak yang ada
Mari kita renungkan perjalanan ini
Yang kami butuhkan damai dan cinta
Bukan sekedar janji atau ambisi…


~rayalangitrabbani~
Selasa, November 2010, 00’05

Seribu duka di luka menganga

Kulihat di sana, ada luka dalam duka
Luka menganga berlumur darah
Kudengar mereka, melepas lara
Merintih pilu menahan derita

Kulihat di sana wajah-wajah nelangsa
Menahan amarah tanpa getah
Mencoba tegar sandarkan beban
Berserah diri pada yang Kuasa

Kutatap engkau di layar kaca
Bersandiwara melepas tawa
Kudengar engkau dalam suara
Berceloteh hambar tanpa makna

Kubaca engkau di media massa
Mengumbar kata janji belaka
Kubaca engkau di Koran kota
Mulut bicara apa, kata tanpa makna

      1000 duka di luka menganga
      Tak ada arti bagi mereka
      1000 luka didalam dada
      1000 tanya tanya dan tanya

      Ada apa gerangan di sana
      Hingga kau buta mata hati
Ada apa gerangan di sana
Hinga kau tak punya naluri

~rayalangitrabani~
 Selasa, November 2010, 00’30

Puisi Tuhan

Ketika manusia lupa akan kodratnya
Ketika kita lupa akan takdirnya
Kesombongan menjadi pakaian kebesaran
Keserakahan menjadi senjata siksaan

Ketika manusia lupa akan semua
Tuhan melihat dengan kuasanya
Alam bicara menjadi bencana
Tiada kata petaka melanda

Ketika manusia tunduk dan tafakur
Atas nikmat dan karuniaNya
Kerendahan hati menjadi jubah  kewibawaan
Kesederhanaan menjadi pedoman hidupnya

      Ketika manusia ingat semua
      Bahwa tuhan yang punya kehendak
      Bersyukur adalah bahasanya
Mengabdi adalah tujuannya

Lepaskas angkuh dan serakah
Rendah hati dengan sesama
DihadapanNya semua sama

Ketika manusia ingkar akan janjinya
Puisi Tuhan menjadi jawabnya….

 ~rayalangitrabani~
Selasa, November 2010, 00’45

Tidak ada komentar:

Posting Komentar